Disuatu pagi yang cerah, tepatnya di warung kopi. Tampak tiga orang pejabat penting sedang berbincang bincang sambil menikmati kopi mereka.
Petani : Wah wah wah! Enak sekali habis kerja ini, udah kerjanya setengah hari. Bisa minum
kopi lagi wah sungguh nikmatnya! Jadi petani.
Dokter : Lebih enak lagi jadi saya Pak Tani! Sudah buka praktek sendiri, penghasilannya banyak
lagi. Jadi tak usah repot repot kerja lemburlah!
Guru : Pekerjaan kalian itu tidak ada apa apanya dibandingkan pekerjaan saya. Bekerja setengah
hari, dan memiliki murid yang banyak dihormati lagi.
Mbok Sri : Pekerjaan apapun itu baik, asalkan halal dan berjasa bagi orang banyak.
(Setelah Mbok Sri pergi kedapur, mereka bertiga pun berdebat lagi soal pekerjaan mereka).
Petani :Tetapi, jika kita lihat jasa petani. Sungguh tak ternilai harganya, bayangkan setiap hari
ber ton - ton karung beras dihasilkan. Berhasil mensuplai cadangan pangan di Negeri ini,
bayangkan juga bagaimana jika tidak ada petani didunia ini! Banyak orang mati karena
kelaparan karena tidak ada bahan untuk mensuplai cadangan makanan mereka.
Dokter : Siapa bilang? Justru sayalah yang lebih berjasa. Setiap hari banyak orang terselamatkan
dari berbagai macam penyakit, atas usaha Dokter. Bayangkan jika tidak ada Dokter?
Banyak orang orang diluar sana yang tidak tertolong karena terserang penyakit.
Guru : Sungguh memalukan! Apa kalian tidak ingat masa kecil kalian? Bayangkan saja jika
kalian semua tidak sekolah? Pastilah kalian semua tidak bisa menjadi orang Besar seperti
saat ini. Pastinya semua itu atas jasa guru.
(Tidak lama setelah itu, mbok Sri datang menghampiri mereka)
Mbok Sri : Heleh! Yang paling berjasa itu adalah saya
Petani : Lho, kok bisa?
Mbok Sri : Ya bisalah! La wong kemarin saya nggak buka dua hari saja orang orang pada
kebingungan mau ngopi dimana? La sekarang setelah saya buka lagi malah banyak
yang ngebon, terutama kalian bertiga. Ayo sekarang bayar! Bayar!
( Setelah itu, semuanya tercengang mendengarkan perkataan Mbok Sri tersebut).
No comments:
Post a Comment