Alkisah sebuah cerita, di zaman dahulu kala (pastinya bukan zaman kita) hiduplah seorang putri bernama Kenanga dari sebuah kerajaan makmur di tanah Jawa. Selain cantik, ia memiliki sifat dermawan, jujur, dan ramah. Sehingga banyak orang hormat dan suka kepadanya.
Namun sayang disayang, seorang penyihir merasa iri, dan kesal terhadap Putri Kenanga. Lalu, ia mengutuk Putri Kenanga sehingga Sang Putri tidak dapat bicara. Sang Prabu pun marah mendengar berita tersebut, akhirnya Sang Prabu mengundang para dukun untuk berusaha menyembuhkan Sang Putri. Banyak dukun yang gagal, namun ada satu dukun yang berhasil yaitu dukun terakhir dari sekian 10.000 dukun yang diundang.
"Maaf Paduka Raja, anak Paduka menderita semacam penyakit tidak dapat bicara."(Jelas sang dukun). "Iya kalau itu saya sudah tahu. Tapi obatnya apa beg##!!"(Sang Prabu yang agak kesal). "Putri Kenanga hanya bisa sembuh setelah ia memakan buah yang diinginkannya."(Sang dukun menjawab). "Lantas, buah apa yang diinginkan oleh Putriku?"(Desak Sang Prabu). "Tidak mungkin hamba mengetahuinya, karena sang putri telah dikutuk tidak bisa bicara."(Dukun itu menjelaskan lagi). Mendengar jawaban dari Sang Dukun, Sang Prabu pun mencari akal untuk menemukan cara bagaimana menyembuhkan Sang Putri.
Keesokan harinya, Sang Prabu mengumpulkan seluruh rakyatnya untuk mengadakan sayembara menyembuhkan Sang Putri. "Wahai seluruh rakyatku, barang siapa bisa menyembuhkan Putriku dengan buah buahan yang dibawa sendiri, maka akan kuberi hadiah. Jika laki laki, akan kujadikan menantu, namun jika perempuan akan kujadikan Keluarga Kerajaan. Namun jika ada yang gagal, maka resikonya akan kuselipkan buah tersebut dibokong pemiliknya." (Perintah Sang Prabu). Akhirnya, seluruh warga berbondong bondong untuk membawa buah buahan yang dmilikinya, dengan harapan agar salah satu dari mereka bisa memenangkan sayembara tersebut, atau jika tidak mereka akan menanggung malu sendiri.
Hari yang ditunggu tunggu pun datang juga, banyak warga yang membawa berbagai macam buah buahan demi Sang Putri. Namun sayangnya, sesuai janji Sang Prabu yang gagal maka buah yang mereka bawa harus diselipkan dibokongnya. "Aww!! Aww!!"(Teriak jeritan pada gelombang pertama). "Aduh aduh aduh!! sakit!!"(Teriak pada gelombang kedua). "Aduh Mbok ku mbok ku!! Loro iki!!"(Jeritan pada gelombang ketiga).
Setelah mendapatkan hasil negatif, dari semua giliran. Akhirnya tinggalah giliran terakhir, tampak seorang anak laki laki dari desa yang kumuh, miskin, dan tampak tidak bermartabat. "Masuklah nak!"(Sambut Prabu dengan ramah). "Maaf tuanku, hamba membawakan buah durian yang hamba petik dari kebun hamba sendiri."(Pria itu menunduk dengan hormat). Karena melihat ketulusan yang terpancar dari emuda tersebut, akhirnya sang Putri pun mau memakan buah yang dibawakan pemuda tersebut.
Sang putri pun sembuh, dan pemuda buruk rupa tersebut kini telah berubah menjadi seorang Pria tampan. Mereka pun kini menikah dan akhirnya bahagia selamanya.
Warning!!
Cerita ini hanya cerita fiktif biasa, jika ada kesamaan tempat, tokoh, peristiwa, dan unsur unsur lainnya. Itu merupakan ketidaksengajaan belaka."
No comments:
Post a Comment